Ledakan Terjadi di SMAN 72 Jakut, Siswa Cium Aroma Kimia

Jakarta Utara – Sebuah ledakan tiba‑tiba terjadi di area masjid sekolah SMA Negeri 72 Kelapa Gading (SMAN 72) pada Jumat siang, saat kegiatan salat Jumat masih berlangsung. Saksi dan siswa yang berada di lokasi menyebut mendengar suara keras mirip letusan, serta mencium bau seperti bahan kimia sebelum kepanikan menyebar. https://www.metrotvnews.com

Menurut keterangan salah satu siswa kelas XII bernama Arman, ledakan tersebut terjadi tepat di akhir doa salat di bagian belakang masjid sekolah. “Saat doa pas akhir‑akhir itu ada yang meledak di bagian belakang, itu panik semua. Baunya kayak petasan,” ujar Arman. Arman melaporkan bahwa korban yang mengalami cedera mencapai sekitar 15 siswa dan beberapa staf sekolah, dengan tingkat luka dari ringan hingga berat.

Saksi lainnya, Raihan, menambahkan bahwa selain ledakan, dia mencium kuat bau yang tidak biasa seperti bahan kimia di lokasi. “Bau bahan kimia,” kata Raihan ketika ditemui.Ia menyebutkan bahwa beberapa korban menderita cedera pada wajah dan kaki, bahkan ada staf guru yang mengalami luka karena dekat dengan pusat ledakan.

Pihak kepolisian dari Polsek Kelapa Gading bersama tim identifikasi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Gambar yang dirilis menunjukkan garis polisi mengelilingi lokasi ledakan di sekitar masjid sekolah. Petugas kini tengah menyelidiki asal usul ledakan serta benda‑mencurigakan yang ditemukan di lokasi. Hingga saat ini belum ada tersangka atau pernyataan resmi apakah ledakan tersebut merupakan bom rakitan atau akibat kecelakaan internal.

Sekolah sempat mengevakuasi siswa dan staf, menutup sementara area terdampak, serta melibatkan paramedis untuk pertolongan pertama. Orang tua murid telah diminta menjemput anak‑anak mereka karena situasi masih belum dianggap aman untuk dilanjutkan kegiatan belajar mengajar.

Insiden ini menimbulkan kegaduhan karena berlangsung di lingkungan sekolah yang seharusnya aman. Pakar keamanan sekolah mengingatkan pentingnya penerapan protokol darurat dan sistem deteksi dini terhadap ancaman di lingkungan pendidikan. Kejadian seperti ini menunjukkan bahwa pengamanan institusi pendidikan tetap harus ditingkatkan, termasuk pengecekan rutin untuk bahan‑bahan berbahaya dan pelatihan evakuasi.

Pihak kepolisian berjanji akan merilis hasil penyelidikan secara terbuka kepada publik. Sementara itu, masyarakat diminta tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi untuk menghindari kepanikan dan rumor yang tidak berdasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *