Mandailing Natal, Sumatera Utara — Suasana memanas di Kabupaten Mandailing Natal setelah ratusan warga Desa Singkuang nekat membakar Kantor Polisi Sektor (Polsek) Muara Batang Gadis pada Sabtu, 20 Desember 2025. Aksi tersebut dipicu oleh amarah warga terhadap dugaan pelepasan atau kaburnya seorang pria yang diduga bandar narkoba yang sempat ditangkap oleh warga dan diserahkan ke polisi. (turn0search17)
Pemicunya: Ketidakpuasan Warga soal Bandar Narkoba
Kejadian bermula ketika warga setempat, terutama ibu-ibu dari Desa Singkuang, menggerebek lokasi yang diduga sebagai sarang narkoba dan berhasil mengamankan seorang pria berinisial R, yang diduga terlibat peredaran narkoba di lingkungan mereka. Warga kemudian menyerahkan R kepada pihak kepolisian di Polsek Muara Batang Gadis agar diproses sesuai hukum.
Namun, berita beredar luas di masyarakat bahwa R telah dilepas kembali oleh polisi meskipun ditangkap, memicu kekecewaan dan kemarahan warga. Ketika warga mendatangi kantor Polsek untuk menanyakan hal ini, suasana cepat berubah menjadi tegang. (turn0search13)
Aksi Pembakaran dan Kerusakan
Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat warga membakar bagian bangunan Polsek Muara Batang Gadis dan menggulingkan serta membakar mobil dinas yang terparkir di halaman. Situasi sempat mencekam karena massa yang marah terus berkumpul di sekitar Kantor Polsek sambil melontarkan protes keras kepada aparat kepolisian.
Pembakaran ini termasuk pengerusakan fasilitas kepolisian dan kendaraan dinas yang menandai puncak amarah massa yang telah memuncak akibat kabar pelepasan tersangka narkoba. (turn0search19)
Penjelasan Pihak Kepolisian
Pihak Polda Sumatera Utara (Sumut) melalui Kabid Humas Kombes Pol Ferry Walintukan membenarkan peristiwa pembakaran tersebut dan menjelaskan kronologi awal. Menurut polisi, pria berinisial R yang sempat diserahkan warga ke Polsek bukan dibebaskan, melainkan melarikan diri dari kantor polisi pada Sabtu pagi (20/12). Pihak kepolisian langsung melakukan pengejaran hingga ke daerah lain termasuk Sumatera Barat.
Polisi juga sudah menjelaskan kepada masyarakat bahwa R lolos karena kabur, bukan karena dilepas. Namun, penjelasan itu belum meredakan amarah warga hingga berujung aksi anarkis. Saat ini, kasus telah ditangani oleh Polres Mandailing Natal, dan tim internal dari Propam Polda Sumut juga memeriksa sejumlah anggota Polsek terkait kejadian ini untuk memastikan kronologi yang sebenarnya. (turn0search15 Suarasumut.id
Potensi Dampak Sosial dan Hukum
Insiden pembakaran Polsek ini menjadi tanda meningkatnya ketidakpercayaan sebagian warga terhadap penegakan hukum di tingkat lokal — khususnya dalam penanganan kasus narkoba yang kerap menjadi isu sensitif di banyak komunitas.
Aksi massa yang destruktif seperti pembakaran kantor polisi tidak hanya menimbulkan kerugian fisik terhadap fasilitas publik, tetapi juga bisa berdampak pada keamanan dan ketertiban masyarakat serta merusak citra penegakan hukum. Polda Sumut berupaya mengendalikan situasi dan mengembalikan ketertiban sambil terus menyelidiki insiden ini. (turn0search16 Suarasumut.id
Kesimpulan
Pembakaran Polsek Muara Batang Gadis oleh warga Mandailing Natal merupakan puncak dari kekecewaan masyarakat terhadap isu penanganan bandar narkoba oleh aparat kepolisian. Meskipun pihak kepolisian menjelaskan bahwa tersangka narkoba melarikan diri dari tahanan dan bukan dibebaskan, informasi yang beredar memicu amarah dan akhirnya menyebabkan aksi anarkis. Peristiwa ini kini sedang ditangani secara hukum dan diperiksa secara internal oleh pihak kepolisian.