Pelantikan Tiga Pejabat Tinggi Negara oleh Presiden Prabowo
Jakarta — Senin, 10 November 2025, di Istana Negara Jakarta, Presiden Prabowo Subianto melantik tiga pejabat tinggi negara dalam satu sesi resmi kenegaraan. Pelantikan ini bukan hanya melibatkan perubahan di satu lembaga, melainkan dua lembaga pusat: Mahkamah Agung dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). https://www.metrotvnews.com+2Antara News+2
Pejabat yang Dilantik
-
Dwiarso Budi Santiarto diangkat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung bidang non-yudisial.
-
Arif Satria resmi dilantik sebagai Kepala BRIN, menggantikan Laksana Tri Handoko. CNBC Indonesia+1
-
Amarulla Octavian ditunjuk sebagai Wakil Kepala BRIN.
Ketiganya mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo, dengan komitmen terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan kerja professional dalam tugas mereka. https://www.metrotvnews.com+1
Latar Pelantikan & Signifikansi
Perubahan jabatan ini terjadi di saat pemerintah semakin menekankan reformasi kelembagaan dan percepatan kinerja lembaga publik. Pelantikan di MA memunculkan harapan bahwa sektor peradilan akan mendapat pembaruan dalam aspek manajerial dan non-yudisial. Sementara di BRIN, penunjukan kepala baru menandakan keinginan pemerintah untuk memperkuat riset dan inovasi nasional sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan teknologi.
Pemilihan Arif Satria yang sebelumnya menjabat Rektor di salah satu perguruan tinggi terkemuka juga menjadi sinyal bahwa pemerintah ingin menghubungkan dunia akademik dan riset dengan kebijakan nasional. CNBC Indonesia
Tugas & Tantangan Pejabat Baru
-
Dwiarso Budi Santiarto akan menangani aspek-aspek administrasi, manajemen non-yudisial di MA, termasuk efisiensi layanan dan transparansi.
-
Arif Satria dan Amarulla Octavian di BRIN akan menghadapi tantangan besar: integrasi lembaga riset, mengoptimalkan output inovasi, dan memastikan riset berdampak nyata ke industri dan publik.
Di antara tantangannya adalah beban adaptasi cepat, harapan publik yang tinggi, serta kebutuhan sinergi antar kementerian/lembaga riset dan sektor swasta.
Implikasi bagi Publik & Pemerintah
Pelantikan ini memiliki beberapa dampak strategis:
-
Reformasi kelembagaan: memberi harapan bahwa lembaga publik akan bergerak lebih aktif dan responsif.
-
Riset & inovasi sebagai prioritas: menggarisbawahi bahwa pemerintah melihat riset sebagai kunci masa depan.
-
Prestasi akademik dan manajemen publik: hubungan antara perguruan tinggi dengan lembaga negara makin erat, diwakili oleh figur Arif Satria.
Kesimpulan
Pelantikan pejabat tinggi oleh Presiden Prabowo pada 10 November 2025 bukan sekadar pergantian titel melainkan momentum penting bagi pembaruan institusi nasional. Dengan pejabat baru di MA dan BRIN, publik menaruh harapan besar agar layanan publik, riset, dan inovasi Indonesia memasuki babak baru yang lebih efektif dan berdampak.