Dalam beberapa hari terakhir, hampir seluruh wilayah Aceh diguyur hujan deras yang menyebabkan banjir dan longsor meluas. Hujan selama periode 18–26 November 2025 memicu meluapnya sungai serta pergerakan tanah, merendam rumah, jalan, lahan pertanian, dan infrastruktur publik. MarcaNews+3Antara News+3Polri+3
Sebanyak 10 dari 23 kabupaten/kota di Aceh menetapkan status darurat bencana. Dampaknya luas: sekitar 14.235 keluarga (≈ 46.893 jiwa) terdampak, dengan 1.497 orang terpaksa mengungsi. Dua korban jiwa tewas — satu terseret arus banjir dan satunya lagi tersengat listrik saat mencoba selamatkan hewan peliharaan. Polri+2NewsRoom.id+2
Pemutusan Akses: Jembatan, Jalan Nasional & Isolasi Wilayah
Kerusakan infrastruktur parah: jembatan ambruk, jalan nasional lumpuh. Sebagai contoh, jalur utama antara Banda Aceh–Medan dilaporkan terputus, sehingga mobilisasi personel dan distribusi bantuan terganggu. Antara News+2detikcom+2
Di sejumlah wilayah kabupaten seperti Aceh Timur, banjir memutus akses jalan antardesa. Banyak warga terpaksa naik ke atap rumah atau mengungsi ke meunasah, sekolah atau posko darurat akibat rumah terendam hingga atap. Antara News Aceh+1
Akibat pemutusan akses darat, banyak daerah terdampak kini benar-benar terisolasi — sulit dijangkau kendaraan darat atau distribusi logistik. Antara News+2https://www.metrotvnews.com+2
Upaya Logistik Darurat: Jalur Udara & Laut Jadi Solusi
Karena jalur darat tidak bisa diandalkan, pemerintah pusat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan aparat terkait mulai memobilisasi jalur alternatif — udara dan laut — untuk menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah terisolasi. Antara News+1
Pemerintah lokal di Aceh juga mempercepat upaya distribusi persediaan kebutuhan dasar, seperti bahan pangan, perlengkapan darurat, dan logistik bantuan ke distrik kabupaten terdampak. Tapi kondisi di lapangan tetap sulit karena kompleksitas dan besarnya wilayah terdampak. Antara News Aceh+2Antara News Aceh+2
Dampak Sosial dan Tantangan Pemulihan
-
Ribuan warga terpaksa mengungsi — banyak dari mereka masih berada di tempat pengungsian darurat. Di Aceh Timur misalnya, 2.456 warga dilaporkan mengungsi akibat banjir. Antara News Aceh
-
Infrastruktur vital seperti listrik ikut padam karena tiang transmisi roboh; rumah, sekolah, fasilitas umum ikut terendam atau rusak. Antara News+2detikcom+2
-
Petani dan petambak di daerah terdampak mengalami kerugian besar: lahan pertanian dan tambak terendam air, berpengaruh pada ekonomi lokal jangka menengah-panjang. MarcaNews+1
-
Pemutusan akses jalan dan jembatan membuat distribusi logistik dan bantuan terhambat — memperlambat evakuasi, suplai bahan pokok, dan bantuan medis.
Kesimpulan: Krisis Logistik & Butuh Solusi Cepat
Banjir dan longsor di Aceh telah menciptakan situasi darurat multidimensi — banjir, isolasi wilayah, krisis logistik, dan kerusakan infrastruktur. Akses darat lumpuh di banyak titik memaksa pemerintah dan lembaga penanggulangan bencana menempuh jalur udara dan laut sebagai alternatif pengiriman bantuan. Tapi tantangan di lapangan masih besar, terutama terkait jangkauan distribusi, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan warga terdampak.
Untuk ke depan, diperlukan:
-
Koordinasi cepat dan kolaborasi lintas lembaga (pemerintah, militer, kemanusiaan) untuk jangkauan wilayah terpencil.
-
Peningkatan kapasitas logistik darurat dan jalur alternatif — termasuk helikopter, kapal, dan perahu.
-
Perbaikan infrastruktur dan mitigasi risiko bencana: normalisasi sungai, peringatan dini, dan penataan tata ruang rawan banjir.